Peninjauan kerja Komisi C DPRD Cilacap dihadiri Wakil Ketua Cahyo Sasongko, Sekretaris Suyatno, dan beberapa anggota komisi C seperti Sri Satini Al Nyai, Beta Fatmah Sari, Sumaryadi, dan Aris Dermawan. Dalam peninjauan kerja ini juga didampingi UPT Dinas PUPR Cilacap dan Kontraktor.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Cilacap Cahyo Sasongko mengatakan, bahwa peningkatan Jalan Adipala-Kalikudi menelan anggaran Rp 6,1 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Cilacap Tahun Anggaran 2022 dengan progres pekerjaan mencapai delapan persen.
“Mudah mudahan sebelum lebaran, dibagi tiga seksi, artinya pengerjaan rigid beton, pengaspalan dan lainnya, harapan kami dari Komisi C sebelum Lebaran bisa selesai,” ujar Cahyo saat di lokasi. Jumat (8/4/2022).
Menurut Cahyo, akses jalan Adipala, Kalikudi hingga ke Maos adalah akses yang paling padat, karena menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Maos dan Adipala. Jalan ini juga menghubungkan akses ke Jalan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional.
“Sebelumnya kondisinya jalan rusak karena di area persawahan dan tanahnya labil, sehingga rentan dengan kerusakan. Ini speknya rigid jadi pemeliharaan lebih efisien,” ujarnya.
Sedang proses peningkatan Jalan Adipala-Kalikudi, kendaraan melintas bergantian melintas di satu sisi jalan Cahyo menambahkan, jalan penghubung Kecamatan Adipala dan Maos dengan panjang sekitar 1500 meter perlu dilakukan peningkatan, karena akses jalan tersebut padat dilalui kendaraan roda dua hingga kendaraan berat.
“Untuk panjang jalan sekitar 1500 meter dari Adipala ke Maos, di anggaran tahun berikutnya kita selesaikan, kita anggarkan, karena ini yang menjadi permasalahan, karena jalur pintas Adipala ke Maos ini padat kendaraan yang melintas,” ujarnya.
Sementara itu, untuk tahun ini, peningkatan baru dilakukan di Jalan Adipala-Kalikudi dengan peningkatan di beberapa titik, seperti di salah satu titik peningkatan jalan dengan rigid beton sepanjang 100 meter dan lebar delapan meter.
“Untuk peningkatan jalan dengan rigid beton, nantinya akan diuji kekuatannya dengan sampling di laboratorium, jalan yang rigid beton lebar delapan meter, pengaspalan tujuh meter, dengan ketebalan rigid 25 sentimeter, dan tebal hotmix 10 sentimeter,” ujarnya.
Sehingga dengan adanya peningkatan jalan tersebut, bisa meningkatkan petumbuhan ekonomi, khususnya di dua kecamatan yakni Adipala dan Maos. Meskipun peningkatan jalan ditarget selesai sebelum lebaran, namun jalan hanya bisa dilalui kendaraan ringan saja. “Secara konstruktif mungkin pekerjaan selesai, namun secara mutu kualitas, umur beton belum bisa dilalui kendaraan berat, mungkin untuk kendaraan kecil untuk arus mudik dan balik lebaran sudah bisa dipergunakan. Kami sudah berkomunikasi dengan UPT Kroya dan Kontraktor insyaallah bisa dimanfaatkan untuk masyarakat,” ujar Cahyo.